Metode - Metode Perancangan Sistem Informasi
Metode – Metode Perancangan Sistem
Informasi
Di era globalisasi tentu saja
tidak lepas dari Sistem Informasi yang mempermudah perusahaan atau organisasi
untuk mengatur jalan nya pertumbuhan perusahaan atau organisasi mempermudah
memecahkan suatu masalah di dalam perusahaan atau organisasi, mencari data yang
luas dan mencari peluang – peluang besar.
Prinsip Pengembangan
Sistem
- Sistem yang di gunakan
adalah Manajemen,
- Sistem yang di gunakan
adalah investasi bermodal besar,
- Sistem yang di kembangkan
memerlukan orang yang terdidik,
- Tahapan kerja dan tugas –
tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem,
- Proses pengembangan
sistem tidak harus terurut,
- Jangan takut membatalkan
proyek,
- Dokumentasi harus ada
untuk pedoman dalam pengembangan sistem.
Alasan
diperlukan Pengembangan Sistem Informasi
- Ketidakberesan
di dalam sistem lama,
- Pertumbuhan
organisasi : kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data
meningkat, perubahan prinsip akuntansi,
- Untuk
meraih kesempatan – kesempatan dalam berbagai hal, seperti :
peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan,
- Adanya
instruksi-instruksi (directive) dari pimpinan atau dari luar organisasi seperti
peraturan.
Tim
Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem tentunya
harus didukung oleh personal-personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim
biasanya terdiri dari:
- Manajer
Analis Sistem
- Ketua
Analis Sistem
- Analis
Sistem Senior
- Analis
Sistem Junior
- Pemrogram
Aplikasi Senior
- Pemrogram
Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan
apabila sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan
dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan system adalah suatu proses pengembangan system yang
formal dan presisi yang mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best practices dan tools yang
terautomasi bagi para pengembang dan manager proyek dalam rangka mengembangkan
dan merawat sebagai keseluruhan system informasi atau software.
Alasan perlunya Metodologi Pengembangan System adalah:
1)
Menjamin adanya konsistensi proses.
2)
Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek.
3)
Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas.
4)
Menuntut adanya dokumentasi yang konsisten yang bermanfaat bagi personal baru
dalam timproyek.
Macam-Macam Metodologi Pengembangan System
1.Metode System Development Life Cycle
(SLDC)
Metode ini
adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan makanya
disebut dengan metode tradisional. Metode ini prototype Adalah tahap-tahapan
pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam membangun
sistem informasi.
Tahap-tahap SLDC yaitu:
- Melakukan
survey dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.
Tahap ini akan di tentukan ruang lingkup
proyek bagi semua pemakai Sistem Informasi dan berbagai tingkat pertanggung
jawaban, meneliti masalah dan berbagai kemungkinan adanya kendala, menentukan
sasaran proyek dan menentukan solusinya.
Hasil dari survey adalah kelayakan studi
yang berisi hasil penelitian, pertimbangan biaya dan manfaat yang di ketahui
oleh pengawas.
- Mempelajari
dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan.
Mengetahui sistem yang sedang berjalan,
mengetahui sebab dan kendala yang di hadapi hasil dari tahap ini adalah laporan
yang mengungkapkan adanya berbagai permasalahan (problem statment).
- Menentukan
permintaan pemakai sistem informasi.
Hal terpenting dari Sistem Informasi
adalah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari para pemakai sistem (pemakai
sistem dilibatkan). Hasil dari tahap ini adalah laporan permintaan dari pemakai
Sistem Informasi yang akan dijadikan dasar untuk pembuat keputusan
- Memilih
solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.
Dari berbagai solusi maka solusi dan
pemecahan masalah terbaiklah yang akan dipilih yaitu berdasarkan analisis
permintaan pemakaian.
- Menentukan
perangkat keras dan perangkat lunak computer.
Setelah proposal pengembangan Sistem
Informasi disetujui maka ditentukan hardware dan software yang akan digunakan
dan bagaimana cara mendapatkannya.
- Merancang
sistem informasi baru.
Kegiatan perancangan Sistem Informasi
baru umumnya meliputi : input, proses, output, bahan yang digunakan, metode dan
prosedur serta pengendalian intern.
- Mengkomunikasikan
dan mengimplementasikan sistem informasi baru.
Hasil penyusunan Sistem Informasi adalah
sebuah software komputer yang siap pakai digunakan sesuai dengan kebutuhan
users, selanjutnya analisi harus memperkenalkan paket Sistem Informasi tersebut
untuk di operasikan (pelatihan users dll).
- Memelihara
dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru.
pemeliharan yang dilakukan adalah dengan
melakukan perbaikan-perbaikan pada kesalahan atau kegagalan yang timbul dalam
penggunaan Sistem Informasi.
Kelebihan
·
Mudah diaplikasikan.
·
Memberikan
template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
pemeliharaan.
Kekurangan
·
Jarang
sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena
model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
·
Pelanggan
sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk
megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
·
Pelanggan
harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah
kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar
karena harus mengulang dari awal.
·
Pengembang
sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus
menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini
menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
2.Model WATERFALL (Air Terjun)
Sering juga disebut model
Sequential Linier. Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling
sederhana. Cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang
tidak berubah-ubah. Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak
secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean,
pengujian dan tahap pendukung
Tahap-Tahap Metode WATERFALL:
- Analisis
Kebutuhan Perangkat Lunak
Pengumpulan kebutuhan untuk
mengspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak sehingga dapat dipahami kebutuhan dari
user.
- Desain
Desain program perangkat lunak termasuk
struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka dan prosedur
pengkodean.
- Pembuatan
Kode Program
Hasil tahap ini adalah program komputer
sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
- Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak dari
segi logik dan fungsional serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji
sehingga keluaran yang di hasilkan sesuai yang diinginkan.
- Pendukung
atau Pemeliharaan
Dikarenakan adanya perubahan ketika sudah
dikirimkan ke user. Perubahan dapat terjadi karena adanya kesalahan yang muncul
dan tidak terdeteksi saat pengujian.
Kelebihan
·
Kualitas dari
sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara
bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
·
Dokumen
pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan
dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau
tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
Kekurangan
·
Diperlukan
majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara
berulang sebelum terjadinya suatu produk.
·
Kesalahan
kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
·
Pelanggan
sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi
ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
3.Model Prototyping
Prototyping adalah proses
iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem
yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui
kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa
tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
Tahapan-tahapanModel Prototyping
- Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama – sama mendefinisikan
format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis
besar sistem yang akan dibuat
- Membangun Prototyping
Membangun
prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian
kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
- Menggunakan Sistem
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah
prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan.
- Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
- Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak
yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan
dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
- Evaluasi
Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi
sudah sesuai dengan yang diharapkan.
- Evaluasi Protoptyping
Perangkat lunak
yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Kelebihan
·
Prototype
melibatkan user dalam analisa dan desain.
·
Punya
kemampuan menangkap requirement secara konkret.
·
Digunakan
untuk memperluas SDLC.
Kekurangan
·
Proses
analisis dan perancangan terlalu singkat.
·
Mengesampingkan
alternatif pemecahan masalah.
·
Bisanya kurang
fleksible dalam mengahadapi perubahan.
·
Protitype
yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai.
4.Model RAD (Rapid Application
Development)
RAD adalah penggabungan beberapa
metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik
terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem
informasi selain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat
(60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Tahapan-tahapan Model RAD
·
Bussiness
Modelling
·
Testing and
Turnover
·
Aplication
Generation
·
Process
Modelling
·
Data
Modelling
Kelebihan
·
RAD
mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai
kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
·
Setiap
fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD
yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
Kekurangan
·
Tidak cocok
untuk proyek skala besar
·
Proyek bisa
gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
·
Sistem yang
tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
·
Resiko
teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini
5.Model Spiral
Model spiral pada awalnya
diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang
merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek
sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah
laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang
lebih lengkap secara bertahap.
Tahapan-tahapanModel Spiral
·
Komunikasi Pelanggan
·
Perencanaan
·
Analisis
Resiko
·
Perekayasaan
·
Konstruksi
dan Peluncuran
·
Evaluasi
Pelanggan
Kelebihan
·
Dapat
disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak
komputer.
·
Lebih cocok
untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
·
Pengembang
dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap
tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
·
Menggunakan
prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam
evolusi produk.
·
Tetap
mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke
dalam kerangka kerja iterative.
·
Membutuhkan
pertimbangan langsung terhadap resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum
menjadi permasalahan yang serius.
Kekurangan
·
Sulit untuk
menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
·
Memerlukan
penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika
resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
·
Butuh waktu
lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute
6.Object Oriented Technology
Object Oriented Technology
merupakan cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek
yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan adalah Objek, yang merupakan kombinasi
antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Filosofi Object Oriented
sangat luar biasa sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak (perencanaan,
analisis, perancangan dan implementasi) sehingga dapat diterapkan pada
perancangan sistem secara umum: menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan
system secara keseluruhan.
Tahapan-Tahapan Object Oriented Technology
Pada Object Oriented Technology
ada beberapa metode yang digunakan dalam pengembangan sistem. Salah satu yang
terkenal adalah OMT (Object
Modelling Technique). Aktivitas-aktivitas yang dilakukan
dalam OMT ini adalah:
·
Model Objek
·
Model
Dinamis
·
Model
Fungsional
Kelebihan
·
Uniformity, OMT memungkinkan merancang user
interface secara terintegrasi bersama dengan perancangan perangkat lunak
sekaligus dengan perancangan basis data.
·
Understandability, Kode-kode yang dihasilkan dapat
diorganisasi ke dalam kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya
sehingga lebih mudah dipahami.
·
Stability, Kode program yang dihasilkan relatif
stabil sebab mendekati permasalahn sesungguhnya dilapangan.
·
Reusability, Dimungkinkan penggunaan kembali
kode-kode sehingga akan mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak.
Kelemahan
·
Metode
berorientasi objek merupakan konsep yang relatif baru sehingga belum ada
standar yang diterima semua pihak dalam menentukan tool apa yang digunakan
sebagai dasar analisi serat perancangan perangkat lunak.
7.Metode End-user Development
Disini pengembangan dilakukan
langsung oleh end-user. Keterlibatan langsung end-user sangat
menguntungkan, karena memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya tahap
analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah pada pengendalian
mutu dan kecenderungan tumbuhnya “private”sistem
informasi. Integrasi dengan sistem yang lain menjadi sulit.
Tahapan-tahapanEUD
·
Tahap
inisasi (initiation), Yaitu tahap dimana
organisasi(perusahaan) mulai pertama kali mngenal teknologi informasi.
·
Tahap
ketularan (contagion)
·
Tahap
kendali (control)
·
Tahap
matang (mature)
Kelebihan
·
Dapat
menghindari permasalahan kemacetan di departemen sistem informasi.
·
Kebutuhan
pemakai sistem dapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkan sendiri oleh
pemakai.
·
Menambah
atau meningkatkan partisipasi aktif pemakai dalam proses pengembangan sistemnya
sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai sistem.
·
Dapat
menambah kualitas pemahaman pemakai terhadap aplikasi yang dikembangkan serta
teknollogi yang digunakan dalam sistem.
Kekurangan
·
Karena
pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, maka dalam hal ini
pemakai sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki pemahaman mengenai
teknologi informasi(computer literacy) serta
pemahaman tentang pengembangan sistem infomasi.
·
End user
computing memiliki resiko dapat menggangu bahkan merusak system informasi di
luar yang dikembangkan oleh pemakai sistem.
·
End user
computing pasti akan berhadapan dengan maslah kemampuan teknis pemakai
sekaligus pengembang sistem.
Contoh Studi kasus di dalam perancangan
Sistem Informasi sebagai berikut :
·
Pembukaan rekening
·
Penyimpanan
uang
·
Pengambilan
uang
·
Perhitungan
uang
·
Penutupan rekening
·
Pembuatan Laporan
Buatlah :
- Diagram
konteks
- Diagram
level 0
- Diagram
rinci
Jawaban :
Kesimpulan : Metode perencanaan Sistem Informasi di dalam sektor
perusahaan sangat lah penting di era ini, karena dapat mengatur, mengambil
keputusan, mencari data yang akurat dan menganalisis keadaan pasar, jadi Sistem
perencanaan ini sangat di butuhi di waktu sekarang dan yang akan datang.
Sumber : METODE-METODE
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ~ Uchiya (uchiuwik.blogspot.com)
Metode-metode pengembangan sistem
informasi | Catatan Nuroji (uhamka.ac.id)
Analisa
Dan Perancangan Sistem Informasi: Studi Kasus Data Flow Diagram
(sahabatstti.blogspot.com)
Comments
Post a Comment